Halaman

looking for

Love Story



Cerita ini terilhami dari kehidupan sehari-hari tentang pencarian cinta sejati, cerita ini sekedar untuk dijadikan padangan dalam menjalin hubungan asmara antara pasangan muda-mudi, bahwasanya cinta harus beralaskan hati yang tulus dan kejujuran. Sungguh ini adalah kisah cinta tercepat, tersingkat dan menyakitkan...

                Untuk memenuhi syarat terakhir sebelum skripsi maka universitas dimana tempat ku kuliah mengadakan KKM (kuliah-kerja mahasiswa) di berbagai desa dalam satu kecamatan. Mungkin ini adalah KKM tersingkat yang pernah ada biasanya KKM atau istilah lain KKN dilaksanakan satu bulan bahkan lebih sedangkan universitas ku hanya dalam kurun waktu satu minggu, oh ya... aku belum memperkenalkan diri ku sebut saja aku cemixs walau bukan nama asli tapi cemixs itu adalah singkatan loh cahe emang mixs itu dalam bahasa jawa kalau dalam bahasa indonesia artinya anaknya memang mixs, tidak ada yang istimewa dalam diriku semua biasa saja, dengan segala keterbiasaan ku tidak menjadikanku sebuah dilema dalam hidup meski banyak suka cita duka lara mewarnai hariku walau sering terjatuh dan berusaha terus bangkit dari keterpurukan.
Oce bro.. kita lanjutkan ceritanya  
First Day
Rombongan peserta KKM telah berkumpul di lokasi yang sudah di tentukan guna mendengarkan instruksi dari dosen pembimbing panas terik matahari pun tak dapat di tolak karna menurut jadwal yang ditentukan telah lewat satu jam, jadwal yang seharus nya jam 9 pagi molor sampai jam 10 maklum indonesia jugakan negara penghasil karet, beberapa peserta pun keliengan dan ada beberapa orang terutama cewek hampir pingsan untung acaranya tidak berlangsung lama kemudian dilanjutkan perjalanan menuju TKP.
                Kami pun tiba di sebuah rumah yang akan kami tempati untuk beberapa hari selama KKM di desa ini, sebelumnya aku sempat berfikir 27 orang dalam satu kelompok harus tinggal dalam serumah pasti sumpek and ribet banget tapi rumah yang akan kami tempati ini lumayan besar untuk sesaat  bisa menghilangkan kekhawatiran ku. Sambutan dari sang empunya rumah ditemani bapak kepala desa bisa dikatakan cukup ramah kemudian dilanjutkan perkenalan antara kami dan kepala desa beserta tuan rumah “ selamat datang para mahasiswa peserta KKM di desa kami ini lah rumah yang akan kalian tempati selama KKM di desa kami ”. Ucap bapak kepala desa dengan ramah dan berwibawa, “ jangan sungkan-sungkan anggap saja rumah sendiri ” lanjut kepala desa, sebenarnya aku kurang memperhatikan apa yang di sampaikan bapak kepala desa karena aku sangat lelah perjalanan menuju desa ini sangat jauh. Setelah bapak kepala desa undur diri kemudian dilanjutkan dengan perkenalan antar kami, wajar masing-masing dari kami beda fakultas dan belum pernah mengadakan pertemuan sebelumnya, perkenalan dimulai dari kordes(koordinator desa) setelah itu sang kordes memanggil nama-nama peserta untuk sekedar formalitas perkenalan sebenarnya bisa kami jalin sendiri. Beberapa nama pun di sebut sang pemilik nama mengangkat tangan dan melambalai atau sekedar meng iyani aku mulai memperhatikan mereka satu persatu
“ Dinda Septiani ” panggil sang kordes, seorang gadis berkerudung manis menggangat tanggannya tampa sengaja mata kami bertemu pandang tiba-tiba aliran darah ku kacau jantungku berdetak terlalu kencang any something feel difficult to understand, ehm... ehm.. aku pun berusaha menyadarkan diriku oleh pesona yang datangnya entah dari mana. Perkenalan antara kami pun selesai aku memilih istirahat dan tidur memang mataku minta di meremin lagian sore nanti masih ada kegiatan perlu pemulihan energi lagi.
                     Malam pertama pun menyambut dengan dingin dan sepinya hawa pedesaan ini menggingatkan akan desaku yang sudah hampir dua tahun tak ku kunjunggi oh... jadi kangen ma my village sweet home I will comeback soon. Rapat pleno segera dimulai sang kordes meminta laporan hasil kunjungan dari tiga dusun di desa tersebut karna sebelumnya telah di bagi menjadi tiga kelompok untuk mengunjungi tiga dusun tersebut guna bersosialilasi dengan warga, selama rapat berlangsung aku pun berusaha curi-curi pandang pada gadis yang seperti menghipnotisku tadi siang sayang sekali aku tidak bisa melihatnya dengan jelas tapi tidak apalah ini cukup membuat ku senang dari pada menyimak rapat yang ngak jelas ujung pangkalnya dana yang minim planing amburadul dari tadi bahas soal ODF melulu dengerinya jadi pengen buang hajat, malam semakin larut dan kami belum menemukan hasil dari rapat tersebut akhirnya rapat pleno di tutup kulihat kordes geleng-geleng kepala mungkin doi puyeng mikirin perencanaan kinerja yang semrawut atau mungkin puyeng mikirin untangnya banyak wakakwakw.... I don`t care that`s not my problem. Semua perserta rapat pun mulai bergegas ku lihat lagi gadis itu dia berdiri sambil tersenyum entah pada ku atau siapa oh God my heart stop work dek... dek... plass.
    Menjelang tidur malam mataku masih sulit ku pejamkan beribu pikiran merasuki otakku angan ku melayang terbang bersama awan menari bersama bintang-bintang yah... teringat akan senyum itu  “ ada senyuman manis di bibirmu yang selalu terbayang oleh ku takkan ku lupa saat itu wahai kau gadis pujaanku ku ingin kau untuk ku....” (by J-rocks ku ingin kau untuk ku) sungguh pesonamu menghantui malam ku.

Second Days
                Pagi ini kegiatan yang kami lakukan belum jelas karena program yang kami buat belum bisa di aplikasikan, rencana yang ada hanya berkumpul di balai desa untuk menpenyambutan atas kedatangan kami oleh perangkat desa dan warga sekitar, aku bergegas pergi mandi antrian yang lama membuat ku bosan menunggu maka kusetujui ketika teman ku mengajak mencari tempat mandi yang lain akhirnya kami bisa mandi juga walau di masjid yang jaraknya lumayan jauh dari base camp (rumah yang kami tempati).
                Di balai desa acara belum di mulai masih menunggu para perangkat desa yang belum juga datang padahal pagi akan bergantikan siang, aku memilih duduk di kursi paling belakang yaah... biasa acara formal seperti ini memang membosankan, mata ku mulai ku gerakkan ke kiri-kanan mencari cari gadis yang menjadi angan ku semalam dan berharap mendapat lagi senyum manis darinya tapi yang kulihat sekumpulan cewek-cewek duduk membelakanggiku hingga pertemuan usai aku belum melihat senyum itu lagi.
                Lari menuju base camp adalah jalan terbaik untuk meninggalkan kerjabakti yang melelahkan apalagi sebagian teman ku sudah nyantai di base camp dari pada capek2 mending nimbrung ma anak2, hari ini memang kurang menyenangkan bagi ku mencoba mencari kesibukan yang lain dengan bersantai dan bergurau bersama teman2. Hingga petang menjelang aku berharap hari cepat berganti kebosanan menghampiri ku tidak ada kegiatan yang menyenangkan.

Third Days
                Pagi yang sibuk ku awali dengan menguatkan semangat ku, berpakian rapi menyiapkan mental dan harapan mudah2 hari ketiga ini tidak membosankan, sarapan sudah sedia siap tuk di santap tapi yang lebih menyenangkan aku bisa sarapan bareng ma dia tampaknya dia telah selesai sarapan aku pun tersenyum padanya “ sarapan mbak ” sapa ku dia hanya tersenyum tiba2 dia meletakkan potongan kecil daging ke piringku “ nih mas tak tambahin lauknya ” ucapnya sambil tersenyum, terang saja aku jadi salting dalam hati ku berkata “ wah perhatian juga nih cewek ” sambil menyantap sarapan ku pandanggi wajah itu yang memang menyita perhatian ku dari awal, tak sadar dalam angan ku dia sudah bergegas meninggalkan sarapan tuk bersiap menjalankan aktifitas yang sudah direncanakan.
                     Pagi yang memberi semangat tidak ku sia-siakan dalam menjalani aktifitas semangat mengelora dalam diri ku, kegiatan ku kali ini mengajar di SD meski pertama kali menghadapi siswa SD tapi jiwa memang bersemangat hingga pelajaran usai tak ada hal yang memberatkan ku, sebenarnya aku berharap hari segera siang dan bisa bertemu dia di base camp. Akhirnya waktu yang ku tunggu datang juga begitu samapai di base camp dia sedang asik ngobrol dengan beberapa temannya ku putuskan ikut nimbrung dengan basa basi kutanyakan bagaimana kegiatannya ini merupakan strategi ku untuk bisa mendekatinya yah... beginilah orang kalau lagi kasmaran bisa ngobrol bareng aja dah bikin prasaanku melambung tinggi hingga menuju galaxi he..he.. lebay..
Selesai ashar aku duduk di tepian mushola sambil mengunggu dia sholat aku berpura tidak tau ketika dia berada di samping ku “ lagi apa mas ” tegurnya, aku hanya tersenyum “ nggak lagi nantai aja ” jawab ku enteng, kemudian kubuka obrolan kecil untuk memecahkan suasana  “temen2 ku main futsal mau ikut nonton gak” ajak ku ketika selepas ashar, dia seperti ragu “tar siapa tau ketemu temen2 dari desa lain” ku coba meyakinkanya “iya deh mas aku ganti baju dulu” terimanya. Yes.. dalan batinku. “mixs ikut..!” timpal mbok dewor teman sefakultas ku (mbok dewor hanya julukan bukan nama sebenarnya) wah kacau kie bathin ku lagi tapi tak apalah akhirnya aku juga mengajak satu temen cowok biar lah bareng2 yang terpenting hal ini bisa membuatku dekat dengan dinda. Tepat di TKP aku bertemu dengan teman2 sefakultas yang berada di desa lain, begitu juga dengan dinda dia lagi asik ngobrol dengan teman2nya  sebenarnya aku ingin mendekatinya Cuma aku jaim dikit biar kelihatan cool man...
                Futsal pun selesai “ gimana mau langsung pulang pa nongkrong dulu ” ku coba memberi pilihan karena sebenarnya aku belum ingin pulang “ terserah temen2 enaknya gimana ” jawab dinda. “ nongkrong dulu aja ” sambung temenku seperti bisa tau isi pikiran ku. Mencari tempat nongkrong tidak begitu sulit karena disekitar ada warkop, minum kopi dan bercakap-cakap dengan nya lumayan menyenangkanku tak berlangsung lama dia memainkan ponselnya tanpaknya dia sedang meng-calling sesataat kemudian dia asik ngobrol via ponsel entah dengan siapa. Suasana jadi kurang akrab antara kami semua sibuk memainkan ponsel masing-masing  langit pun tak bersahabat dengan menurunkan ribuan tetes air yang semula rintik menjadi deras...
                Seperti malam sebelumnya perasan ku berkecamuk pikiranku terus tertuju padanya...
                “ wahai sang dewi malam sampaikan salam ku padanya kuk katakan selamat malam padanya.... tidurlah sayang mentari tlah menunggu sambutlah pagi nati dengan hati tersenyum ” aku berharap pagi segera datang hingga kesadaranku hilang dan mata terpejam...

Fourth Days
                Ribuan asa dan harapan kusandarkan bersama sang mentari yang mulai menerangi sang semesta dengan pancaran sinarnya yang membuat semua mahluk tuha ntuk memulai aktifitas harian, aku juga tidak mau ketinggalan dengan lebih bersemangat ku jalani rutinitas selama KKM.
                 Saat membibing para siswa SD aku sidikit kurang fokus pikiran ku masih terjutu padanya aku kurang menikmati pengajaran kali ini dan ingin segera pulang ke base camp, siang yang ku tunggu akhirnya datang juga aku pulang degan harapan bisa menjalin kedekatan dengannya. Kurasa aku cukup senang bisa berkumpul dengan dia dan teman-temannya sebenarnya berharap bisa hanya berdua dengannya serta menjalain pembicaraan  lebih intim bersamanya tapi kesempatan itu tak kudapatkan hingga siang bergantikan sore ku pendam harapanku untuk kesempatan berikutnya.
                Suara azdan magrib berkumandang seruan untuk menunaikan ibadah sholat pagi para muslim, ku segerakan menggambil air wudhu untuk mensucikan diri dari hadas kecil “ mas sholat bareng ya ” suara yang memang ku rindukan tiap malam yah... suara dinda aku pun mengangguk tanda setuju. Aku telah bersiap untuk menunaikan ibadah sholat sambil menunggu dia dan temannya mengenakan mukena, aku bertakbir dengan suara parau sebenarnya ini bukan pertama kalinya aku menjadi pemimpin dalam sholat bahkan hampir sering memimpin jama`ah sholat tapi kali ini aku benar-benar nervous hilang sudah kekhusu`anku itu terbukti ketika tahia`at awal aku sempat lupa ya robbb... ampunilah hambamu ini.
                Base camp malam ini terlihat sepi para cowok-cowok telah keluar mencari hiburan masing-masing, memang ketika malam kami tidak memiliki kegiatan ku lihat tanpak dinda bercanda bersama teman-temanya di depan base camp ku langkahkan kaki mendekati mereka sambil nimbrung ikut mengobrol dengan mereka suasana menjadi jenaka dengan lelucon dari teman-temanya yang menurutku paling lucu adalah salah satu dari mereka yang memakai kostum arsenal cewek itu terlihat pandai membuat lelucon aku menjadi cepat akrab dengan mereka. Sesaat kemudian mereka pun buyar entah kenapa hanya dinda yang tertinggal atau mereka ingin memberi ku kesempatan berdua ha..haa... mbuyak yang terpenting ini kesempatanku bisa berdua dengan dinda. “ mbak kenapa? kok kelihatannya ada yang di tunggu” tanyaku membuka obrolan. “ehm.. anu mas e.. aku lagi nunggu ayahku” jawabnya ketika dia menyadari kalau kami berdua. “kok sepi ya mas temen-temen pada kemana?” sambung nya. “ klo cowok2 dah pada keluar and cewek2 dah pada kedalem tuh”jawabku enteng,  “mixs keluar yok” panggil temenku dari dalam base camp. “yoi bro.. tar dulu ya” aku pun hendak beranjak dari tempat dudukku. “ mas jangan ikut keluar donk temenin aku, couse tar ayah minta di jemput di depan perempatan aku takut gak da temen cowoknya temen yang lain dah pada pergi” pintanya padanya pada ku. Aku berpikir sejenak antara pergi dan tidak, kuputuskan untuk menemaninya ini adalah kesempatan ku berdua dengan nya kami pun melanjutkan obrolan dan saling bercerita tentang kegiatan sehari-hari kami, perasaan damai serta nyaman kurasa dalam jiwa ku bisa dekat denganya bercerita dan saling bertukar pikiran dari situ aku banyak menilainya bahwa dia adalah sosok gadis sholehah cerdas, mandiri, pekerja keras keibuan membuat ku berpikir dialah wanita yang selama ini ku cari dan ku idam-idamkan. “ to gaze your eyes made my heart peacful, your smile give me new zest you`re girl in my dark night, I wish know you so close... when I beside you and talk with you any something felt difficult to understand, spirit shine to shiny weak soul”...    
                Aku telah larut dalam obrolan denganya tanpa kusadari ponsel ku berdering “mixs tlg jmput aq g tau d mna base camp u” ku baca pesan singkat dari teman, sebenarnya aku masih ingin berduaan dengannya disisi lain aku tidak ingin mengecewakan teman-teman ku yang sudah meluangkan waktu untuk menggunjungiku “ sorry din.! Temen-temen ku minta di jemput aku tinggal dulu” pamit ku dengan agak berat. “iya nggak papa mas” jawabnya entah dia kecawa atau tidak untuk hal ini aku meprioritaskan persahabatan lebih dulu dan tidak bisa menemaninya menemui ayahnya.
                Tawa kegembiraan kawan-kawanku sejenak melupakan ku akan dirinya begitu lah jika kami berkumpul selalu di warnai dengan gelak tawa dan waktu terasa begitu singkat ketika kami bersama ohh... guys you`re my laugh... tak takterasa waktu harus memisahkan kebersamaan kami harus berakhir setelah mereka berpamitan. Setelah my best freinds pergi kini perhatianku tertuju padanya dia terlihat sibuk memperhatikan temannya yang sedang menyusun laporan akupun membiarkanya. 
Kembali waktu memejamkan mata tiba kurebahkan badan ku di atas bentangan tikar di atas lantai yang dingin bukan masalah berarti bagiku, aku biasa tidur di mana saja asal bisa menyandarkan kepala bahkan aku bisa tidur sambil duduk tak heran jika aku di juluki raja tidur , mataku masih sulit terpejam beberapa hari terakhir memang aku selalu gelisah menjelang tidur bukan apa-apa  mungkin hal yang wajar ketika orang sedang kasmaran selalu susah tidur mangkanya kalau ingin tidur nyenyak jangan pernah jatuh cinta.... otak ku bekerja keras hatiku tak tenang langkah apa yang harus ku tempuh dengan menguatkan hati ku maka aku memutuskan esok akan menyatakan perasaan ku apapun hasilnya aku telah bertekat untuk mengutarakan isi hatiku meski kemungkinan di tolak lebih besar aku siap dari pada menjadi beban jiwa ku, bukankah lebih baik mengutarakanya dari pada memendamnya.

 Fifth Days
Jam dinding di ruang kelas V menunjukkan pukul 09.30 WIB pelajaran yang ku sampaikan telah usai bergantikan dengan istirahat para murid berlarian keluar meninggalkan ruang kelas yang sangat sempit karena harus berbagi ruang dengan kelas lain, dalam satu ruang di bagi menjadi dua kelas hanya papan triplek tipis menjadikan pemisah walau keadaan ruangan sangat memprihatinkan tapi semangat belajar mereka patut di acungi jempol. Ku masukan beberapa alat ajarku ke dalam tas kecil serta bergegas meninggalkan kelas menuju ruangan guru, tampak beberapa rekan ku sudah berada di ruang guru mereka tengah berbicang-bincang ku sapa mereka dengan senyum merekapun sejenak menghentikan obrolan dan membalas sapa ku setelah beberapa hari bersama memang kami mulai akrab kursi paling ujung ku pilih untuk menyandarkan punggung sekedar penghilang letih setelah hampir satu jam lebih berdiri di depan kelas, ku nyalakan sebatang cigarette filter penghilang suntuk dan sebagai refleksing atas pikiranku yang tenggah galau....
Seperti biasa aku pulang lebih awal dengan harapan segera bertemu dengan dinda dan mencari kesempatan bicara empat mata untuk menyampaikan apa yang telah kurencanakan memang rencana tidaklah selalu sesuai dengan kenyataan aku harus bersabar tuk menunggu kesempatan lain karena begitu sampai di base camp aku tak menjumpainya.
Menikmati secangkir kopi bersama teman di lesehan sudah menjadi suatu tradisi walau di pulau andalas sebelumnya aku tidak pernah melakukannya, memang aku mulai terbiasa sambil ngobrol yang menurutku tidak terlalu peting kami bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya dengan minum kopi. Di sela-sela obrolan terbesit pikiran ku untuk mengajak dinda melihat futsal kembali, ku kirim pesan singkat via sms  “dri pda ngangur d base camp, yuk nnton futsal” via short massage. “iya maz.... yg main cpa?” balasnya sesaat kemudian. “biasa, tmen2 kmren” sambungku. Ehmm.. akhirnya dapet kesempatan juga pikir ku, segera ku ajak teman-teman untuk beranjak menuju lapangan futsal.
Seperti biasa hal yang nonteknis selalu terjadi ketika kami hendak menuju tempat dimana pertandingan futsal berlangsung tiba-tiba pesan singkat dari sang koordinator desa meminta kami untuk membantu persiapan nobar (nonton bareng) nanti malam dengan kecewa aku memutuskan untuk membantu persiapan nobar yah memang sudah menjadi kewajiban kami sebagai peserta KKM untuk mengikuti kegiatan yang telah direncanakan walau dengan berat hati kami membantunya dan berharap segera menyelesaikanya. Tak terasa hari hampir menjelang sore persipan nobar telah selesai di perjalanan menuju base camp ku lihat dinda bersama beberapa temannya meniggalkan base camp, ..oh sial..! batinku dia sudah berangakat, aku pun langsung mandi dan berniat menyusulnya dengan sedikit terburu-buru . bimbang merasuki kalbuku antara menyusulnya atau tidak hingga beberapa saat belum ku ambil keputusan seorang gadis yang ku ketahui bernama Adel menyapa ku “mas, temen-temen tadi mau kemana ?” tanyanya membuyarkan pikiran, “ehm entah ya... mungkin mau nonton futsal di desa sebelah” jawab ku walau sebenarnya aku tahu kemana tujuan mereka, “ sebenarnya ku mau ikut tapi nggak di ajak e..” sambungnya,  “gimana kalau kita susul mereka?” usulku. “ gimana ya... boleh deh ”  jawab yang memang ku harapkan akhirnya kudapatkan alasan untuk menyusul dinda. Dengan berboncengan ku percepat laju kendaraan bermotor yang ku pinjam dari mbok dewor teman sefakultasku berharap segera sampai dan bertemu sosok yang akhir-akhir ini menjadi penghias mimpi ku, pesona yang mampu menghipnotis ku, senyum yang selalu kudamba.
Sungguh harus kembali ku pendam asa kesempatan yang ku harapkan tak dapat terpenuhi begitu aku sampai di tempat futsal berlangsung tak ku dapati dia disana tapi kekecewaan dapat terobati dengan bertemu teman-teman sefakutas yang melaksanakan KKM di desa tersebut lumayan meredam asaku, kesempatan bertemu teman-teman tidak berlangsung lama dikarenakan hari hampir menjelang magrib “mas pulang yuk” pinta adel akupun mengganguk tanda setuju. Sepanjang perjalan pulang kucoba untuk lebih santai dan ku gunakan mengobrol bersama adel karena kami memang di base camp kami jarang berbicara satu sama lain menurut ku adel orangnya asik juga di ajak ngobrol terkadang tawa mengiringi obrolan kami hingga tak terasa kami telah tiba di base camp.
Pesta olahraga asia tenggara yang ke XXVI (southeast asian games) atau sea games kali ini Indonesia menjadi tuan rumah dan olah raga yang paling diminati adalah dari cabang sepak bola penampilan Timnas U-23 dalam pertandingan sebelumnya sangat menjanjikan malam ini Timnas U-23 Indonesia Menghadapi Timnas U-23 Malaysia, dari prihal tersebut kami mengadakan nonton bareng dengan masyarakat sekitar. Ketika waktu mendekati pertandingan di mulai kami segera berangkat menuju tempat di adakannya nobar.
Dinda berdiri di depan base camp sepertinya dia tengah menunggu temannya untuk nobar aku segera menghampirinya “lagi nungu siapa ?” tanya ku, “ini loh mas temen-temen kok lama banget gak brangkat berangkat” jawabnya memberi alasan, “berangkat duluan yok bareng aku” usulku dia pun menyetujuinya, kami pun berjalan berdua beringan beberapa saat kami berjalan sambil diam ku coba membuka percakapan sekedar untuk berbasa-basi dan mencairkan suasana hening antara kami ketika suasana mencair dengan mengumpulkan segenap keberanian dan mental ku akhirnya ku sampaikan apa yang kurasa dari dalam lubuk hati ku yang terdalam “Dinda, sebenernya aku suka sama kamu..!”  walau sedikit menahan nafas akhirya terucap juga oleh ku, dinda tampak sedikit kaget dan tidak menyangka akan hal ini “..aach yang bener mas!” sambutnya seperti meragukan apa yang dia dengar “beneran deh suwer” tegasku tuk meyakinkan “gimana yah... bukanya mas sudah punya pacar” lanjutnya agak ragu, aku pun menjelaskan status ku bawa aku memang masih jomblo, memang ada beberapa cewek yang dekat dengan ku tapi hanya mengangapnya sebagai temen. “apa alasan mas bisa suka sama aku” tanyanya kemudian, kembali ku hela nafas panjang berpikir tuk memberikan alasan yang tepat tapi yah begitulah cinta datang tanpa di sadari tidak dapat di telaah oleh statistik atau penjelasan berdasarkan observasi aku hanya terdiam “...oh aku tau mungkin waktu pertama perkenalan kulihat mas memperhatikan ku” lanjutnya karna melihat aku hanya diam, lagi-lagi batin ku berkecamuk dan sedikit malu ternyata dia menyadari akan hal itu hingga ku tahu bahwa ini adalah love at first sight. “terus gimana menurut mu?”  ungkapku menanti tanggapan darinya. “ehm.... giman yah, aku belum bisa jawab sekarang atau nanti saja deh aku jawab habis nonton” sepertinya dia butuh waktu untuk berpikir  “ya udah gak pa pa” sambutku memberinya waktu untuk berpikir dan menimbang sebelum memutuskan.
Pertandingan sepak bola Indonesia vs Malaysia berlangsung kali ini coach Rahmat Dermawan memilih pemain cadangan sabagia starting memang pasukan garuda muda tampak kewalahan meghadapi gempuran harimau himalaya, besenarnya bukan karena pertandingan ini membuat ku risau tapi kegundahan menunggu jawaban darinya selintas terpikir kalau-kalau dia menolak ku, beberapa kali aku memandang kearahnya dia terlihat sangat antusias  memperhatikan pertandingan yang sedang berlangsung hingga sang penggadil lapangan meniup peluit panjang tanda babak pertama berakhir. “mas q plang dluan, mas klo msh mo nnton g pa2” pesan singkat yang ku trima darinya, “ ya... maaf  ya aq msh nemenin tmen ku nobar nie” segera ku balas pesan singkat itu.
Usai sudah nobar malam ini dengan hasil pertandingan mengecewakan Indonesia 0-1 Malaysia tapi yang tidak mengecewakan Indonesia tetap lolos ke semi final hal tersebut memberi harapan bagi pecinta sepak bola di seluruh tanah air. Aku pulang ke base camp dengan satu harapan yaitu mendapatkan jawaban darinya, kudapai dinda tertidur di depan televisi dengan beberapa teman perempuannya ku coba membangunkanya “suths... kalau tidur di kamar din..!” dengan ku goyangkan tanggannya,  “ehhmm.. iya mas” dia pun terbangun, dia segera bergegas pergi kebelakang.
Harapan untuk mendapatkan jawaban darinya harus ku tepis jauh-jauh karena hingga menjelang tidur tak jua kudapat jawaban itu, kepastian darinya sangat ku tunggu meski aku harus melapangkan dada jika dia menolak ku meski ku tahu perkenalan yang singkat dan persaan suka yang datang nya tiba-tiba tidaklah menjanjikan, aku sadar tidak ada yang bisa ku banggakan aku bukanlah sang arjuna yang bertahta dan berharta tapi aku punya cinta yang patut ku perjuangkan, Seperti kata pepatah hidup adalah perjuangan meski banyak pilihan dalam hidup.

 Sixth Days
Tabuh berbunyi gemparkan alam sunyi berkumandang suara adzan mengayun memecah sunyi selang seling sautan ayam (peristiwa subuh) yang membuat mataku terbuka walau sang pagi berselimutkan embun tipis yang dingin tak menghalangi ku tuk memenuhi kewajiban sembah sujud syukur ku persembahkan kepada Mu ya Robb... dengan segala karuniaMu yang telah Kau beri kepada hamba Mu ini.
Di depan base camp ku gerakkan kaki, tanggan dan badan ku tuk sekedar meregangkan otot- otot yang terasa kaku, tanpa kusadari dinda sudah berada di dekat ku “jalan-jalan pagi yuk mas..!” ajak dinda menghentikan gerakan ku. “ boleh, kemana..?” sambutku, “ke arah balai desa aja ya..” dia memberikan usul. Aku berjalan dengan santai menikmati udara pagi bersama dinda semua terasa indah  pembicaraan pun terjalin seiring langkah kaki kami “mas sebenarnya aku gak betah di desa ini” unggap dinda kepada ku, “ tapi ada sesuatu yang membuatku betah” lanjut dinda membuatku penasaran “memang apa yang membuat mu betah ?” tanya ku penasaran,   “karena disini ada kamu, mas..” terang dinda, wuiiiih... seketika terasa tubuhku melayang terbang melewati batas langit dan bumi.. “ apakah ini artinya kamu mau menerima ku..!” ku coba memastikan atas apa yang ia ucapkan, dia mengangguk sambil tersenyum, kembali jiwa ku bergetar tak menentu oleh perasaan indah yang sulit ku gambarkan dengan sejuta warna, takkan habis walau ku ungkapkan dengan sejuta kata, tak terhitung oleh sejuta angka.. ohh... cinta. Ingin ku peluk dia erat-erat dan tak ingin kulepas tuk meyakinkan jiwa ku bahwa “now you are my belong”.
Seberkas kasih mengisi jiwa yang sepi memberi warna dalam pelangi kebekuan kini mulai mencair kembali dengan harapan baru sebuah mimpi di iringi sinar mentari pagi memberi sejuta janji benarkah ini cinta sejati. Akhirnya kudapatkan cintanya walau dalam waktu terhitung sangat singkat meskipun demikaian aku bertekat mempertahankan hubungan ini hingga happy ending dan semoga dia tidak meragukan ketulasanku.
Hari jum`at ini tidak terlalu banyak kegiatan yang dilaksanakan aku lebih banyak menhabiskan waktu di base camp untuk selalu berada didekatnya walau tidak selalu berdua, kami memang agak menjaga jarak ketika bersama teman-teman yang lain segaja kulakukan agar merek tidak mengetahui jalinan asmara antara aku dan dinda sebenarnya aku tidak ingin mendengar celotahan mereka tentang cinlok, memang selain kami ada beberapa yang menjalin hubungan selama KKM dan itu menjadi bahan pembicaraan mereka “ wah... KKM membawa kemesraan” begitulah celotehan mereka tentang salah seorang rekan ku yang sama-sama membatu mengajar di SD aku tidak ingin mereka juga membicarakan ku meski aku harus curi-curi kesempatan tuk bisa berdua dengan dinda.
Hujan telah berhenti hanya tetesan terakhir dari atas genting meninggalkan hawa dingin petang ini base camp kembali sepi seperti biasa beberapa penghuni sibuk mencari hiburan di malam hari walau dinginya malam tidak menghalangi mereka. Di depan base camp ku sibukkan mengobrol dengan beberapa teman sefakultas dinda memang akhir-akhir ini kami mulai akrab tak tertinggal dinda ikut serta, dinda terlihat modar mandir seperti tengah gundah atau entah apa yang dipikirkanya kemudian dia masuk kedalam base camp kembali abrolan kami berlanjut beberapa saat dinda keluar sudah mengenakan jilbat tanpa banyak kata dia terus berjalan kearah pertigaan jalan perasaan ku mengatakan ini adalah sebuah kode kalau dia menginginkan akau untuk menyusul tanpa buang waktu ku segerakan menyusulnya tanpa memperdulikan tanggapan dari teman-teman.
Duduk berdua dengannya di bawah sinar lampu jalan di iringi hawa dingin nan sepi terasa suasana begitu romantis dia sandarkan kepalanya di pundakku seakan ingin melepaskan semua beban yang ada dalam jiwanya “ mas kegiatan sehari-hari ku begitu padat, habis ngajar aku masih harus memberi les anak-anak terkadang sampai sore aku jarang sekali mempunyai waktu luang maka tak jarang aku jatuh sakit” tuturnya seakan ingin lepas dari semua beban yang ia rasa, kucoba menguatkannya dan memberinya semangat sebenarnya aku salut kepadanya dia pekerja keras dan mandiri aku jadi malu ya... malu pada diriku sendiri karena belakangan ini aku sering nganggur hanya menunggu orderan tapi jangan salah jika lagi dapat job ngak perduli pagi, siang atau malam pasti ku kerjakan bahkan lembur sampai pagi sudah menjadi hal yang biasa buatku. Sesaat kami saling terdiam larut dalam perasaan kami menikmati kebersamaan merasakan gelora cinta yang tengah mekar dihati kami hembusan sang bayu membawaku kedalam ketidak sadaran seakan aku tidak percaya akan yang terjadi seminggu yang lalu kami tidak pernal saling berbicara bahkan kenalpun tidak kini dia telah menjadi sosok wanita yang ku kasayangi setelah ibuku andai waktu bisa ku hentikan ingin terus kunikmati saat indah ini selalu bersamanya. “ the light from your eyes glowing the dark feel give your hand and hold my chest there you will know what you want to know”...
  
Seventh Days
                Menjelang hari terakhir keberadaan kami di desa tersebut kami gunakan kesempatan ini untuk berpamitan dengan pihak sekolah dan berterima kasih telah memberikan kesempatan membantu proses belajar mengajar di sekolah tersebut selama KKM berlangsung, pihak sekolah merasa senang dengan keberadaan kami sedikit banyak telah meringankan mereka. memang sekolah ini terbilang serba kekurangan dari bangunan yang tidak memadai tenaga guru yang kurang efektif sampai ada beberapa murid masih belum bisa baca tulis walau sudah kelas tiga dan empat sungguh sangat memprihatinkan di tenggah-tengah pembangunan yang di prioritaskan sekolah ini masih belum mempunyai bangunan yang memadai ruangan kelas yang dulu telah rapuh termakan usia padahal desa ini sudah lumayan maju sungguh fakta yang mengherankan.
                Acara undur diri dengan instansi sekolah SD telah selesai kami melanjutkan kegiatan membantu rekan-rekan di base camp, sesampai di base camp ternyata kegiatan telah selesai lebih dulu dan terlihat mereka sedang asik bersantai sambil bercanda ria memang begitulah adanya karena kegiatan tidak terlalu padat kami lebih banyak bersantai. Setelah semua teman berkumpul kami duduk membuat lingkaran kartu pun di bagikan satu persatu inilah kegiatan selingan kami untuk mengisi waktu dengan bermain kartu, permainan enjit dan godongan begitulah mereka menyebutnya walau asing di telinga ku tapi sama dengan permainan yang pernah aku mainkan dulu di desaku hanya sebutanya berbeda tapi permainannya sama  permainan selalu seru dan diwarnai gelak tawa jika salah seorang kalah maka akan menjadi bahan ejekan meskipun demikian tidak ada yang merasa tersinggung atau sakit hati karna hanya candaan semata.
                Perpisahan dengan pamong desa dan masyarakat sekitar kami laksanakan malam hari dengan mengadakan nobar final sepak bola sea games dan dilanjutkan dengan karaoke kebetulan di kelompok kami ada artis dangdut. Sang kordes memintaku untuk segera datang ke balai desa untuk memasang sambungan antena ke projector dari kemaren mereka binggung mengkoneksikannya sebenarnya aku oggah menurutinya karena aku sudah ada janji berangkat bareng dinda tapi demi kepentingan bersama akhirnya kulakukan juga. Nonton bareng pun sudah di mulai ku amati para penonton satu persatu mesmatikan apakah dinda berada di antara mereka tapi tak kudapati dia disana “ dia kok belum datang juga” batinku, selang beberapa menit suara di belakangku mengagetkan ku “ mas tak cariin ternyata dah disini” suara dinda membuat ku lega “ ehm.. ya” jawabku singkat “ yuk cari tempat duduk” lanjutku kemudian. Selama nobar berlangsung kini tidak canggung lagi berdekatan dan sedikit ku tunjukkaan perhatianku padanya, suasana begitu heboh ketika timnas berhasil mencetak satu gol antusias penonton terdengar sangat bersemangat.
                Timnas U-23 gagal meraih medali emas setelah sekor akhir 1-1 dilanjutkan dengan adu finalti  malaysia unggul satu gol atas Indonesia, pasukan garuda muda harus mengakui ke kekalahan atas hariamu himalaya memang hanya timnas malaysialah yang berhasil mengalahkan Indonesia selama babak penyisihan walau dengan skor tipis harus di sesalkan mengapa timnas Indonesia selalu kalah dengan malaysia ini menggatkan kembali akan piala AFF tahun lalu.                 
Nonton bareng telah usai acara dilanjutkan perpisahan dengan kepala desa beserta pamong dan warga secara formal bang jabrik salah seorang teman ku bertidak sebagai pembawa acara mulai membuka membacakan susunan acara, begitulah acara formal yang membuat orang jenuh dan bosankan karena penuh dengan kebasa-basian aku berharap acara formal seperti ini cepat selesai bagi mereka yang memang pandai bicara kesempatan ini mereka tunjukkan kecakapan mereka dalam bertutur kata mereka akan berbicara panjang lebar menghabiskan banyak waktu mengunakan bahasa istilah yang mungkin juga mereka tidak paham artinya. Lantunan do`a dari pemuka agama setempat menutup acara sekaligus sebagai ungkapan selamat jalan kepada kami.
Acara perpisahan masih berlanjut dengan karaokean para musisi desa tersebut memainkan lagu memperdengarkan irama dangdut khas selera rakyat Indonesia dua orang artis tengah bersiap mengambil nada tuk menghibur masyarakat dengan suara merdu yang mereka miliki yang membuat ku terkesan salah seorang artis bernama eva ternyata dia tidak hanya pandai mengajar di depan kelas tapi juga piawai dalam menyanyi selain itu dia juga memiliki paras cantik berbalut make up tebalnya tapi dia bukanlah idaman ku, aku lebih suka wanita yang natural apa adanya dengan begitu pesona keanggunanya lebih terpancar. Satu hal yang membuatku tak bisa menahan tawa ketika salah seorang warga di minta untuk menyanyi seorang ibu paruh baya mengenakan daster rumahan dengan sangat pede menyayikan lagu kesayanganya gaya ala artis papan atas ia lenggak-lenggokkan tubuhnya mengikuti irama musik  sontak  membuat semua orang tertawa meski ku akui ibu itu mempunyai kualitas suara yang tak kalah dengan sang artis tanpaknya ibu ini sudah berpengalaman. Kembali bosan ku datang ku krimkan pesan singkat kepada dinda berupa ajakan pulang “ tar dulu maz.. msih asik ma tmen2 nie...” balasnya, rupanya dia begitu menikmati acara ini “ ya udh sante ja dlu...” jawabku kemudian, aku hanya duduk terdiam ku nyalakan sang surya yang selalu setia menemani ku sambil berusaha menikmati lagu berjudul sutradara cinta yang dilantunkan seorang artis dari fakultasku “ kau bagai sutradara sandiwara cinta... akulah pemainya dalam kisah nyata....” begitulah kira-kira liriknya. Penselku berdering kubuka pesan singkat dari dinda “ maz.. plang yuk” ajaknya, aku pun meng-iya-ni karena memang dari tadi aku ingin pulang, “ gimana tadi? ” tanyaku ketika kami dalam perjalanan pulang “ yah... lumayan sih mas, sekarang tinggal capeknya” jawabnya sambil mendesah mengisaratkan kalu dia benar-benar lelah.
“ anterin kebelakang yuk mas, aku belum sholat e..” pinta dinda sesampainya di base camp, ku turuti apa yang menjadi permintaanya karena teman-temannya belum pada pulang dari balai desa, aku duduk di tepian depan mushola yang terletak dibagian belakang base camp sejenak pikiran ku melayang besok pulang ini artinya tidak ada lagi hari-hari bersama dinda tapi tak apalah masih ada kesempatan bertemu di kampus atau kuluangkan waktu ku tuk mengunjunginya “ lagi mikirin apa mas...” ucap dinda membuyarkan lamunanku “ ehm.. ehm.. gak mikir pa pa” ku sembunyikan kegalauan darinya “ dah selasai toh” lanjutku , “ iya, yuk masuk” ajak dinda, aku pun mengikutinya dari belakang semampai di depan kamarnya terdengar ramai ternyata teman-temanya sudah datang aku berhenti sejenak di depan kamar dinda sebenarnya ingin ku kecup keningnya dan mengucapkan selamat bobok sayang tidur yang nyenyak ya mimpi yang indah tapi semua itu tidak kulakukan aku terus berlalu dengan menyapa teman-temanya.
Setelah subuh aku teruskan dengan mengemasi semua barang bawaanku untuk segera pulang karena KKM yang kami laksanakan, seperti biasa antrian mandi selalu terjadi di pagi hari kami pun mencari solusi mandi di rumah warga terdekat sekaligus berpamitan kepadanya karena sering merepoti mereka ketika pagi menurut kami salah warga ini paling baik bayangkan sudah menumpang mandi kami juga selalu di buatkan kopi bahkan salah seorang temanku mereka anggap anak sendiri karna memang mereka tidak memiliki anak.
Menjelang sarapan usai dinda sudah mengekanan rangselnya dan mengajak ku berpamitan kepada ibu pemilik rumah sepertinya dinda sudah begitu akrab dengan ibu pemilik rumah itu terlihat jelas sekali diwajah ibu yang sepertinya berat melepas kepergian dinda, ibu ini begitu ramah kepada dinda terkilas dibendak ku bahwa dinda pandai menempatkan diri kemudian giliran ku berpamitan dilanjutkan rekan-rekan yang lain. Aku mengenakan sepatu di depan base camp dinda sudah berada di tepian jalan sepertinya dia sudah hendak berangkat terlebih dahulu “ wah dia kok gak say good bye ma aku” batin ku, sesaat dia berbalik dan berjalan kearah ku kemudian menjabat tanggan ku “ mas aku pulang duluan ya..” ucap dinda “ iya, deh hati-hati di jalan” sambungku “ mas juga hati-hati” timpal dia balik seperti enggan meninggalkan ku dan desa ini begitu juga diriku kurasa berat meninggalkan tempat ini, di desa inilah aku aku bertemu dinda jatuh hati padanya dan mendapatkan pula cintanya di desa ini, selamat tinggal sayang sampai jumpa lagi dilain waktu ku kan selalu menjaga hatiku hanya untuk mu dear...
Akhir Dari Sebuah Cerita Cinta
                Bayang bayang mu kasih selalu hadir dalam gelisahku kini kurasakan sebuah rindu ku telah memuncak setelah beberapa hari dirumah hanya pesan singkatlah penyambung rinduku sebenarnya selalu mengirim sms kepadanya atau menelponnya sekedar mengucapkan “ kamu dimana, lagi apa sayang sudah makan atau belum bla...bla.... bla..” tapi itu tidak kulakukan karena aku tahu dia sibuk dengan segala daily activities nya lagi pula aku tidak ingin terkesan possessive menjaga harga diriku sebagai seorang laki-laki, tapi yang paling membuat ku senang adalah sms pagi yang sama  membangunkan ku dari tidur “ terima kasih sayang kau selalu membangunkan ku di waktu subuh” dalam batinku ini membuatku merasa begitu di perhatikan.
“ Kaulah yang bertahta di sanubari kau semaikan benih cinta dalam ladang hati bukankah setetes kasih mu tidak mengurangi pesonamu kalau bukan padamu kemana harus ku alamatkan rindu ini ” . malam rabu ini kembali rindu memuncak setelah seharian sibuk dengan pekerjaan ku aku hingga tidak sempat mengiriminya pesan singkat penyalur rinduku sebagai tanda bahwa aku selalu memikirkanya, sesaat ku timang-timang ponsel butut ku ada perasaan antara menelponya atau tidak tiba-tiba pesan singkat masuk “ pa kbr maz.. klihatanya sbuk bget ” ku baca pesan singkat itu ternyata dari dinda, “ gak sibuk bnget sih cma sdikit lg da job, kmu pa kabar?” cepat-cepat kubalas pesan itu. “ duh... maz terasa berat dipundakku maz, bebrapa hari q tinggal d skolhan bnyak msalah” begitulah kesahnya “ ya yg sbara smua mslah psti da solusinya, oh ya minggu kmu da wktu g?” tit.. ku kirim pesan itu “ entah ya... mang da pa mas “ balasnya singkat, “ gak cma klo kmu da wktu kta jalan yuk.. “ ajakku via shortmessage, “aq gak brani maz” Dia mambalas membuatku penasaran “ mang g brani ma cpa? Pa g brani kluar ma aq” Sesaat lama ku tunggu balasan darinya hatiku penuh tanya dan penasaran. “ maz hubungan kta ngak mnkin bisa dlanjutin lgi, maz trlalu baik buat aq. smoga maz mndapatkan wanita lbih baik dri aq yg mgasihi + mnyayangi maz.”  Aku seperti tidak percaya dengan pesan yang ku baca kambali ku ulangi membaca tuk meyakinkan ku.
                Sungguh sulit kupercaya dengan semua ini mengapa dia ingin mengakhiri hubungan yang baru saja kami bina hanya melalui pesan singkat tampa memberi alasan yang pasti ku putuskan menelponya untuk mendapatkan penjelasan darinya. “ maksud sms mu tu apasih aku gak gerti” dengan meninggikan suara ku pinta ia memberi penjelasan “ maaf ya mas karena aku telah berbohong sama kamu, aku low mas sudah bertunangan dan tinggal hanya menunggu hari pernikahan mumpung hubungan kita belum terlalu lama sebainya kita sudahi saja” jawabnya yang membuat lemas seluruh tubuh ku terasa semua tulangku terlucuti dari tubuhku seakan kau patahkan sayap ku ketika aku terbang bersama cinta mu dan itu membuatku terjatuh kedalam jurang kehancuran. “ trus kanapa kau terima aku, benarkah kau suka pada ku?” walau masih banyak tanya dalam diri seakan aku masih tidak percaya “ sekali lagi maafkan aku mas, memang selama KKM aku suka sama mas”. Ribuan tanya ingin ku lontarkan pada mu tapi bibirku tak kuasa berucap hingga aku tidak bisa lagi berkata kata semua teras gelap bersama gelapnya sang malam. 
Nelangsa hati ini nelangsa.., orang yang ku sayang tega berbuat dusta mungkin ini sudah nasib ku harus menanggung lara hancur hati ini bila mengigatnya tak kusangka semua hanya kepalsuan, apa salah ku hingga kau bohongi, aku nelangsa karna terlanjur cinta. Ternyata dia tidak jujur kepada ku dan memilih berbohong kemudian mengatakan yang sebenarnya ini begitu menghancurkanku, oooh... betapa kejam padahal aku sudah terlanjur berharap banyak darinya dan dia tidak pernah tau beta dalam luka yang dia torehkan “  ya... robbi apa salah dan dosaku hingga kau berikan cbaan ini lagi pada ku, smoga dia bahagia beralaskan duka ku”. Aku telah salah dalam melangkah aku terburu-buru menyatakan perasaan ku ini menjadikan pelajaran berharga dalam hidupku. Walau aku masih berharap bisa memilikinya tapi semua tidak mungkin terjadi kenyataan lebih pahit dari sebuah mimpi satu lagi yang menjadi kelemahanku begitu cepat aku mencintainya begitu sulit tuk di lupakan, what can I do without you,  I’ve tried so hard to tell myself that you’re gone now
I´ve been alone, all alone in the loneliness I could die..

               




Kini semua telah berlalu meninggalkan kenangan indah kala itu terasa bagaikan sebuah mimpi dan aku tidak ingin terbangun karna harus menerima kenyataan bahwa dia menghianati ku yang tersisa hanya nyayian rindu “
Sekilas tentang dirimu yang lama ku nanti
Memikat hatiku jumpamu pertama kali Janji yang pernah terucap tuk satukan hati kita Namun tak pernah terjadi...

Mungkinkah masih ada waktu Yang tersisah untukku Mungkinkah masih ada cinta dihatimu
Andaikan saja aku tau Kau tak hadirkan cintamu Ingin ku melepasmu dengan pelukan.... ( tentang cinta).
Lagi-lagi sebuah kegagalan dasar pecundang ini memang bukan yang pertama tapi haruskah aku menelan kepahitan ini lagi, aku jadi mempertanyaakan keadilan Tuhan kenapa harus cobaan yang sama , derita yang sama, luka yang sama. Pasrah itu lah yang ku bisa mungkin Tuhan tahu aku masih mampu menerima cobaan ini.   Aku berusaha untuk bangkit dan menyusun kembali serpihan hatiku yang hancur percuma aku terus memikirkanya padahal dia sama sekali tidak perdulikanku, dan kusadari bayak pelajaran yang ku dapat ini menjadikan ku lebih dewasa dalam berfikir berhati-hati dalam bertindak dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan. Beginilah rasanya kehilangan menyakitkan ku berharap seiring berjalanya waktu aku bisa melupakannya dan kembali menemukan serpihan jiwaku yang hilang,  hampa ku rasa berkabut duka lara walau aku berusaha keras untuk melupakanya jauh dilubuk hatiku aku masih mencintainnya.
What the hell wrong with her...!         
               
                TO BE COUNTINUE....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar